Perusahaan
riset marketing PT Sigi Kaca Pariwara merilis data terkait perusahaan
ecommerce yang gencar menggelontorkan uang mereka untuk promosi iklan di
televisi. Hasilnya, Shopee dan Blibli.com menempati urutan teratas yang
mengeluarkan dana iklan terbanyak dibanding ecommerce lain.
Sumber: https://pindahlubang.com/ |
"Untuk tema iklan, Shopee mengusung sejumlah tema seperti Shopee x Gfriend, Shopee 11.11 Big Sale, Shopee 12.12 Birthday Sale, dan Shopee Liga 1 2019. Sedangkan Blibli.com, Blibli Seru Ga Habis Habis, Blibli Hysteria Syok 11:11, Blibli 24 Jam Buat Kamu, dan Blibli Indonesia Open 2019," dikutip data Belanja Iklan TV Sektor E-Commerce Januari-November 2019, PT Sigi Kaca Pariwara.
Selain Shopee dan Blibli.com, Traveloka berada di posisi ketiga dengan total belanja iklan Rp427,37 miliar, disusul Misteraladin.com sebesar Rp429,63 miliar, dan posisi kelima ditempati oleh Tokopedia Rp336,08 miliar.
Selanjutnya di posisi keenam dan ketujuh yakni The F Thing dan Lazada. Sedangkan diposisi kedelapan, kesembilan dan kesepuluh ialah RedDoorz, Tiket.com, dan Bukalapak.
Sebelumnya, pada periode Januari hingga November 2018, Bukalapak sempat berada di posisi puncak dengan total belanja Rp756,87 miliar lalu disusul Shopee Rp598,68 miliar. Sementara Blibli.com berada di posisi buncit namun merangsek masuk ke atas pada periode Januari-November 2019.
Selain itu, data lain dari Sigi Kaca Pariwara periode Januari-November 2019 menunjukkan setidaknya ada 20.757 iklan Shopee di televisi, Traveloka dengan 13.676 iklan dan Blibli.com dengan 13.284 iklan.
Sedangkan periode Januari-November 2018, Shopee tetap mendominasi iklan di televisi dengan 19.575 iklan, disusul Bukalapak dengan 16.225 iklan dan Tiket.com dengan 13.938 iklan.
Secara keseluruhan, industri ecommerce pada Januari-November 2019 tercatat mencapai Rp4,44 triliun, turun 3,90 persen dibandingkan tahun lalu yakni Rp4,62 triliun. Dari sisi jumlah iklan, tahun ini tercatat 126.607 iklan, turun 10,80 persen dibanding 2018.
"Penurunan jumlah belanja dan penayangan iklan disebabkan oleh sejumlah faktor. Pertama, momentum tahun ini relatif sepi dibanding 2018 karena ada sejumlah agenda besar seperti Pilkada 2018 serentak, Final Piala Dunia 2018 di Rusia, Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018 Jakarta-Palembang serta pertemuan tahunan IMF World Bank Group 2018 di Bali," seperti dihimpun data Sigi Kaca Pariwara.
"Kedua, para pebisnis saat ini juga mulai memiliki media-media alternatif lain untuk pemasaran produknya seperti media sosial. Meski begitu, media televisi masih diutamakan dalam kaitan branding dan pemasaran untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas."
Sumber: https://www.cnnindonesia.com